Maka dari itu, Kementerian, termasuk Kominfo, berupaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.
Beberapa strategi yang digunakan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai literasi digital ke banyak pihak, misalnya kepala desa dan sebagainya.
Informasi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik, resiko dalam menggunakan internet, dan dampak negatif konten yang negatif.
Menurutnya hal tersebut perlu ditekankan kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar terhindar dari bahaya internet.
Dia juga menjelaskan jika dampak negatif ini juga mempengaruhi secara khusus kegiatan usaha.
“Kami itu mengenal ada yang namanya triple disruptions. Jadi banyak kegiatan usaha yang terancam karena adanya digitalisasi. Jadi karena adanya digitalisasi, generasi milenial ini jadi digital banget. Sudah banyak bukti-buktinya bahwa digitalisasi ini memiliki sisi positif dan negatif, jadi bagaikan pedang bermata dua," terangnya.
"Contohnya giant, matahari, yang tutup akibat pandemi, terus BNI yang jarang buka cabang sekarang, dan gramedia yang dulu kita datang kesana, dan juga centro nih banyak yang mulai tutup karena banyak orang yang datang ke mall hanya untuk ngecek harga habis itu dicari di online, harganya lebih murah, eh belinya di online. Inilah resiko dan tantangan yang kita hadapi”, tutur Samsul dalam webinar kali ini.
Editor : Ismail