"Usai diserahkan, selanjutnya Kaka dititiprawat di Pusat Rehabilitasi Satwa Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) di Ciapus - Bogor. Di sana, Kaka menjalani perawatan dan sejumlah pemeriksaan kesehatan. Untuk keperluan identifikasi lanjutan, sample darah diperiksa di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman pada 23 Februari 2022," ucapnya.
Sedangkan dari tes genetik yang dilakukan, diketahui bahwa orangutan ini dalam keadaan sehat. "Orangutan itu diketahui berasal dari Sumatera (Pongo abelli) area Aceh bagian utara, sehingga harus segera dilepasliarkan ke tempat asalnya," terang Hendra.
Selanjutnya orangutan Kaka akan menjalani pemeriksaan dan rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Batu Mbelin, Sibolangit yang dikelola oleh lembaga mitra kerjasama BBKSDA Sumatera Utara, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL-SOCP).
Setelah melalui assessment yang terukur orangutan akan dilepasliarkan di lokasi Reintroduksi yang telah ditentukan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Editor : Ismail
Artikel Terkait