Saat itu, Bobby Nasution juga mengatakan, baju yang dibagikan kepada pemudik hanya sekedar untuk memeriahkan kegiatan itu, tanpa ada embel-embel yang lain. Baju itu hanya menginformasikan nama kegiatan ini, yakni Mudik Bareng Pemko Medan.
"Ingin saya pastikan, baju yang dibagikan seperti yang saya kenakan ini. Tidak ada embel-embel lain, tidak ada maksud atau kepentingan yang lain. Tujuan kegiatan ini hanya untuk memperkuat silaturahmi, terkhusus antara warga Medan yang beberapa tahun belakangan ini belum bisa pulang kampung dan kini sudah bisa mudik, sudah bisa bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman," ucap Bobby Nasution yang merupakan Wali Kota Medan pertama yang membuat program mudik gratis bagi warga ini.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Medan yang bertindak sebagai Ketua Panitia Program Mudik Bareng Pemko Medan, Benny Iskandar, melaporkan program ini berlangsung selama tiga hari yakni 29 dan 30 April, serta 1 Mei bersamaan dengan peringatan Hari Buruh. Sasaran dari program ini, lanjutnya, adalah buruh, pekerja, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di Medan.
Dia melaporkan, program mudik gratis ini disambut antusias oleh masyarakat. Dalam tiga hari pendaftaran dibuka, jumlah jumlah warga yang mendaftar sudah melampaui jumlah yang ditargetkan sehingga melebihi batas ketersediaan bus. Karena itu, dengan sangat terpaksa pendaftaran terpaksa ditutup pada hari ketiga, lebih cepat dari yang telah dijadwalkan yakni 20-25 April.
"Sehubungan dengan itu, panitia memohon maaf kepada masyarakat yang belum bisa ditampung pada tahun ini," ungkap Benny Iskandar.
Dia juga menyampaikan, jumlah warga yang mendaftarkan mengikuti program ini baik secara online maupun langsung sebanyak 3.600. Namun setelah seleksi, termasuk soal persyaratan vaksin, jumlah pemudik program Mudik Bareng Pemko Medan ini menjadi sebanyak 3.491. Total armada yang digunakan untuk mudik gratis ini sebanyak 125, yang terdiri dari 68 bus besar dan 1 bus sedang, dan 56 bus keci.
Editor : Ismail
Artikel Terkait