JAKARTA, iNews.id- Staf Ahli Menteri Perhubungan Antar Lembaga, Kemendesa, PDIT, Drs. Samsul Widodo, MA menyampaikan program digitalisasi diharapkan tidak hanya ada di kota-kota besar, namun juga di desa. Dia mengatakan jika sejak tahun 2022 ini, rencana tersebut sudah disusun dengan sebutan smart village. Hal ini disampaikannya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, Senin (18/4).
Dia kemudian menjelaskan tiga pilar utama dari smart village. Pertama adalah smart government, dimana memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudahan pelayanan publik yang cepat tanggap.
"Beberapa aplikasi yang dibuat untuk mendukung smart government antara lain web portal desa, E-money, Dashboard desa, dan simpel desa," sebutnya.
Pilar kedua adalah smart economic, dimana memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari input produksi, kemudahan proses produksi, dan pemasaran.
"Beberapa aplikasi yang dikembangkan untuk mencapai smart economic antara lain Electronical Locket, Digital Cashier of SMEs, dan Qris Payment," bebernya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait