Ia menekankan bahwa penanganan infrastruktur darurat adalah prioritas utama. Menko AHY mendorong mobilisasi alat berat secara cepat melalui koordinasi lintas sektoral antara Kementerian PU, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten.
“Ini adalah jalur vital, bukan hanya bagi aktivitas harian warga, melainkan juga distribusi barang. Karena itu, salah satu prioritas kami adalah memastikan akses ini segera dipulihkan—setidaknya secara darurat agar kembali dapat digunakan,” tegasnya.
Menko AHY juga menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk membuka kembali akses secara menyeluruh. Pada kesempatan itu, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara turut mendampingi untuk memperkuat koordinasi lapangan, khususnya di wilayah transmigrasi yang terdampak.
Selain pemulihan akses darat, Menko AHY menegaskan bahwa suplai logistik harus berkelanjutan dan tidak terhenti hanya pada penyaluran tahap pertama.
“Berdasarkan penjelasan Bupati, beras 6,5 ton ini Insya Allah mencukupi untuk sementara, tetapi bantuan logistik harus terus didorong secara berkala agar masyarakat tenang. Dalam kondisi darurat seperti ini, mencari beras atau sembako tidak mudah. Pemerintah harus hadir setiap saat,” jelasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
