Dengan keterbatasan kemampuan daerah untuk pengadaan tanah yang nilainya terlalu tinggi, ketiga proyek tersebut tidak dimasukkan ke dalam program NUFReP.
Saat ini, program yang didukung Bank Dunia difokuskan pada tiga titik prioritas yang dinilai lebih realistis dari segi pembebasan lahan, yaitu Normalisasi Sungai Badera, Normalisasi Sungai Selayang, dan pengendalian banjir di Kawasan Industri Medan (KIM).
Untuk proyek Kolam Retensi Sungai Selayang, Ferri menyebut proses pembebasan lahan sudah hampir tuntas. “Pengadaan tanah oleh Dinas Perkim sudah hampir selesai. Tinggal dua persil lahan lagi yang masih dalam penyelesaian dan diharapkan segera rampung dalam waktu dekat,” katanya.
Sementara itu, untuk penanganan banjir di KIM, proses ganti rugi dilakukan langsung oleh PT Kawasan Industri Medan.
Menanggapi komentar anggota DPRD Medan yang meragukan pemanfaatan dana tersebut, Ferri membantah keras tudingan itu. “Sekarang prosesnya sudah berjalan. Tidak benar kalau dibilang kita tidak mau menggunakan dana tersebut. Justru Pemko Medan sangat mengharapkan itu agar segera terealisasi,” tegasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
