Cak Imin juga menegaskan bahwa Panji Bangsa harus memahami kebutuhan rakyat secara langsung dan konkret.
Ia menyampaikan bahwa kehadiran organisasi ini merupakan bagian dari upaya kolektif mewarnai kehidupan sosial, ideologi, dan politik bangsa.
“Panji Bangsa dirintis untuk mengambil peran dan memberikan kontribusi nyata dalam perjalanan politik kita. Terima kasih atas kontribusi maksimal terutama saat krisis 25 Agustus lalu dalam menjaga objek vital PKB dan mengawal para tokoh,” ungkapnya.
Menurut Cak Imin, Panji Bangsa dan PKB sama-sama lahir dari kekuatan sosial yang berpihak pada kelompok paling lemah. Karena itu, Cak Imin berharap Munas pertama ini mampu memperkuat fungsi dan peran strategis Panji Bangsa.
“Ideologi kita satu: membela yang paling lemah,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Nasional DKP Panji Bangsa Rivqy Abdul Halim mengatakan munas pertama badan otonom tersebut menjadi forum penting untuk memperkuat pendidikan kader, pelatihan instruktur, serta tata kelola organisasi ke depan.
Adapun saat ini Panji Bangsa telah terbentuk di 33 dari total 38 provinsi di Indonesia.
Rivqy menjelaskan bahwa Munas pertama ini menjadi forum penting untuk memperkuat pendidikan kader, pelatihan instruktur, serta tata kelola organisasi ke depan. Seluruh anggota, termasuk pengurus pusat dan wilayah, diwajibkan mengikuti pendidikan sebagai bentuk peneguhan disiplin dan semangat perjuangan.
“Sebagai banom PKB, semangat kita jelas: Bela PKB Sampai Mati. Setiap pasukan dibentuk untuk memahami agenda perjuangan partai dan siap bergerak dalam kondisi apa pun,” ujarnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
