MEDAN, iNewsMedan.id- PLN UID Sumatera Utara menegaskan bahwa hubungan manajemen–serikat pekerja tak lagi bisa bersifat formalitas. Di tengah transformasi industri listrik yang makin menekan, keduanya dituntut menjadi “mitra pengendali risiko” agar layanan kelistrikan tetap stabil.
General Manager PLN UID Sumut, Mundhakir, menyebut serikat pekerja harus menjadi ruang negosiasi yang real, bukan seremonial. “Ini wadah komunikasi dua arah. Aspirasi harus ditangani cepat, dan solusi dibangun bersama,” kata Mundhakir, Rabu, 19 November 2025.
Wamenaker Afriansyah Noor menegaskan SP berperan sebagai penyeimbang di tengah kompleksitas industri. “Serikat pekerja adalah benteng keseimbangan antara hak pekerja dan kepentingan perusahaan,” ujarnya.
Ketua Umum SP PLN, M. Abrar Ali, memastikan SP akan bersikap konstruktif, sementara ketua DPD SP Sumut, Romy Maranata Ginting, menegaskan pengurus baru siap merespons cepat isu ketenagakerjaan.
PLN UID Sumut menyebut sejumlah fokus prioritas: penguatan kompetensi pegawai, keselamatan kerja, dan dialog terbuka untuk menjaga stabilitas layanan listrik di wilayah Sumatera Utara.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
