Sofyan Tan menatap sekeliling, memperhatikan dengan seksama setiap detail bangunan. Tak banyak basa-basi, ia berbicara tegas kepada para pelaksana proyek dan guru-guru. “Saya ingin memastikan bantuan ini dibangun sesuai ketentuan dan perencanaan. Jangan sampai kualitasnya jadi masalah. Bangunan ini harus kokoh, tahan lama, tidak bocor. Ini uang rakyat, hasil pajak rakyat, harus digunakan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Ia bahkan sempat menolak ketika pihak sekolah berusaha menyuguhi makanan kecil. “Jangan saya disuguhi makanan atau yang lain-lain. Karena itu nanti bisa saja dimasukkan ke dalam anggaran pembangunan. Lebih baik uangnya untuk memperkuat ruang belajar anak-anak,” katanya lugas, tapi dengan senyum hangat yang menenangkan.
Perjalanan hari itu tak berhenti di Sidodadi. Dari Kecamatan Biru-biru, mobil Innova yang ditumpangi Sofyan Tan melanjutkan perjalanan menuju SD Negeri 101893 Patumbak II, sekitar 30 menit perjalanan dari lokasi pertama. Sekolah ini juga menerima bantuan revitalisasi satuan pendidikan tahun 2025 dengan nilai Rp934 juta untuk pembangunan empat ruang kelas baru.
Kepala sekolah Halijah Barus menyambutnya dengan penuh haru. “Saya terharu sekali, Pak. Selama ini kami hanya bisa berharap,” ujarnya lirih.
Sofyan Tan kembali mengingatkan hal yang sama, bahwa bantuan bukanlah hadiah, melainkan bentuk tanggung jawab negara untuk memastikan pendidikan yang layak. “Saya ingin semua ini berjalan baik, agar tahun depan kita bisa mendapat lebih banyak kuota bantuan. Jangan biarkan anak-anak belajar di tempat yang rusak atau bocor,” pesannya.
Dari ruang-ruang yang dulu hanya berdinding papan, dari atap yang bolong dan meja reyot, kini tumbuh harapan baru, bahwa anak-anak di pelosok Deli Serdang bisa belajar dengan layak, dengan kepala tegak, tanpa takut hujan menetes di buku mereka, dan tanpa harus berhimpit-himpit di ruang kelas yang sempit.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
