Polda NTT kini menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain, baik dari internal kepolisian maupun jaringan luar. Penyelidikan juga difokuskan pada alur penjualan dan siapa saja yang menerima senjata tersebut di Bali.
Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut alat utama penegak hukum yang seharusnya dijaga ketat. Para pemerhati hukum di Kupang menilai, kejadian ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan logistik senjata di tubuh kepolisian daerah.
“Ini bukan sekadar pelanggaran disiplin, tapi persoalan serius yang mengancam keamanan masyarakat,” ujar salah satu aktivis hukum di Kupang.
Polda NTT berjanji akan menuntaskan kasus ini secara transparan. “Kami pastikan penyelidikan dilakukan menyeluruh,” tambah Kombes Henry.
Skandal ini menjadi ujian besar bagi integritas institusi kepolisian di daerah. Di tengah tuntutan publik akan kejujuran dan akuntabilitas, penanganan kasus senjata ilegal ini akan menunjukkan sejauh mana komitmen Polri menjaga kepercayaan masyarakat.
Editor : Ismail
Artikel Terkait