MEDAN, iNewsMedan.id - Guna meningkatkan kesadaran pelajar akan pentingnya penggunaan internet secara cerdas, aman, dan produktif, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bekerja sama dengan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumatera Utara menggelar Workshop Literasi Digital bertajuk GenSi Berkarya Tanpa Drama dan Trauma di SMA Negeri 6 Binjai.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi Generasi Terkoneksi (GenSi). Sekitar 80 pelajar perempuan dan anggota OSIS tampak antusias mengikuti berbagai sesi yang diisi oleh tiga narasumber, yakni Praktisi Media, Lia Anggia Nasution, Akademisi, Nurleli, serta Founder Kampung Digital Deddy Pranata.
Akademisi di Kota Medan, Nurleli menekankan pentingnya pemahaman mengenai hak digital dan kebebasan berpendapat, khususnya bagi generasi muda yang aktif di media sosial. Ia menjelaskan bahwa hak digital mencakup privasi data pribadi, akses terhadap informasi, kebebasan berekspresi, serta keamanan digital.
“Namun, kebebasan ini tetap memiliki batasan yang harus dipahami. Menyampaikan opini di media sosial harus tetap memperhatikan etika dan tidak menyinggung atau menyudutkan pihak lain,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Ia mencontohkan kasus pelajar yang memposting video olok-olok terhadap guru, yang meskipun tidak berujung proses hukum, tetap dinilai sebagai pelanggaran etika dan penghinaan.
Nurleli mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi diatur dalam berbagai regulasi, seperti Pasal 28E ayat 3 UUD 1945, UU No. 9 Tahun 1998, hingga UU ITE No. 11 Tahun 2008. “Siswa harus melek hukum dalam bermedia sosial. Tidak semua yang lucu atau viral itu layak disebarkan,” tambahnya.
Sementara itu, Praktisi Media, Lia Anggia Nasution mengajak pelajar untuk mengubah pola pikir tentang teknologi. “Yang pintar itu penggunanya, bukan gadget-nya,” kata wanita yang akrab disapa Anggi ini.
Editor : Chris
Artikel Terkait