MEDAN, iNewsMedan.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan bahwa perekonomian Indonesia masih cukup resilien di tengah tekanan global. Namun, Sumatera Utara sebagai salah satu daerah dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Indonesia harus lebih agresif mendorong pertumbuhan agar kontribusinya semakin optimal.
“Kalau kita lihat PDRB Sumut, nilainya sudah melampaui Filipina dan Mesir. Tapi pertumbuhannya belum seagresif yang diharapkan. Padahal, Sumut punya potensi besar, apalagi dengan kekayaan sumber daya alamnya,” ujar Amalia saat menyampaikan kuliah umum pada pelantikan ISEI Kota Medan di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (21/8/2025).
Ia menekankan pentingnya hilirisasi industri sebagai kunci agar Sumut tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, melainkan juga pusat produksi bernilai tambah. “Tidak ada negara maju yang ekonominya bertumpu pada bahan mentah. Semua ditopang industri manufaktur,” jelasnya.
Amalia juga menjelaskan, perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional bukanlah hal sederhana. “Ada 1.058 variabel yang dipakai BPS, ditambah big data, transaksi digital, bahkan data pasokan pangan. Jadi angka pertumbuhan ekonomi 5,12 persen itu bukan sekadar klaim, melainkan hasil pengolahan data yang sangat kompleks,” paparnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait