MEDAN, iNewsMedan.id - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I melaksanakan Sosialisasi Perizinan Bidang Sumber Daya Air Wilayah Sungai Toba-Asahan, di Hotel Radison Medan, Kamis (12/12/2024).
Kepala BBWS Sumatera II, Agus Safari, mengatakan bahwa sumber daya air (SDA) di wilayah Toba maupun Asahan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik, termasuk dunia usaha.
Mereka memanfaatkannya baik untuk energi, air minum, industri maupun untuk hotel dan restoran. Sampai saat ini yakni November 2024 terpantau setidaknya ada 79 pemanfaatan air dari Toba dan Asahan.
“Tentu demi pentingnya keberlangsungan fungsi kawasan dan lingkungan hidup yang baik perlu penataan dan memahami aturan-aturan yang perlu dipatuhi dalam pemanfaatan sumber daya air. Dalam aturan-aturan itu diatur jelas tata cara perizinan berusaha,” ujarnya.
Atas dasar itu, ia mengajak seluruh masyarakat termasuk dunia usaha untuk memanfaatkan SDA berdasarkan regulasi yang ada. Hal ini untuk menjaga kelestarian SDA, ketersediaan maupun kualitasnya.
“Itu kenapa pentingnya BBWS bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta I menginformasikan regulasi terkait perizinan sumber daya air ini,” katanya.
Acara sosialisasi ini juga dilakukan untuk memberikan pemahaman yang sama antar seluruh pihak. Karena kalau tidak disosialisasikan, masyarakat tidak tahu bahwa ada regulasi yang harus dipenuhi. Apalagi untuk pengambilan air dalam skala besar, harus mematuhi regulasinya.
“Masih banyak orang yang belum mengetahui itu, makanya tugas kita bersama untuk menyosialisasikan ke masyarakjat. Mungkin ke depan kita berharap sosialisasi ini akan kita lakukan dalam bentuk-bentuk yang lain, misalnya di festival, acara keramaian-keramaian lainnya dan hari-hari besar,” ucapnya.
Ketua Tim Pelaksana Urusan Perizinan dan Pemantauan II, Subdit Kelembagaan dan Perizinan Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Firman Humala Pantas Yudha, menambahkan bahwa perizinan berusaha dan persetujuan penggunaan sumber daya air berdasarkan Permen Nomor 02 Tahun 2024 bahwa perizinan diajukan kepada Menteri cq Dirjen SDA.
Waktu pengurusan izin sendiri 7 hari kerja terhitung sejak permohonan beserta dokumen persyaratan administrasi dan teknis yang diajukan oleh pemohon telah dinyatakan lengkap. Proses perizinan sendiri juga selambat-lambatnya selesai 14 hari.
“Untuk izin atau persetujuannya yakni tanpa izin jika digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat,” ujarnya.
Sementara untuk persetujuan penggunaan yakni untuk penggunaan SDA sebagai kebutuhan bukan usaha. Untuk perizinan yang berusaha, pengunaan SDA itu dipakai untuk kebutuhan usaha.
“Kita sama-sama berharap semoga dunia usaha tidak ada lagi yang tidak memiliki izin penggunaan SDA,” harapnya.
Kepala Divisi WS Toba Asahan Perum Jasa Tirta I, Indra Nurdianyoto, mengatakan bahwa Perum Jasa Tirta I merupakan BUMN yang memiliki tugas dalam pengelolaan sumber daya air sekaligus perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam pengelolaan sumber daya air.
“Sehingga kita bersama BBWS merasa sangat penting melaksanakan sosialisasi ini agar pihak-pihak pengguna air permukaan paham terkait pengurusan izin pemanfaatan SDA. Semua kegiatan usaha perlu memiliki izin dan memenuhi kententuan-ketentuan apa saja yang perlu dilengkapi. Apalagi sekarang perizinan lebih mudah dan semua sudah online," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi bisa menjadikan refleksi, tentang kebutuhan dan penggunaan sumber daya air yang berimbang dimulai dari tertib aspek administrasi.
"Kami berharap untuk pihak-pihak yang masih belum memiliki izin dalam pemanfaataan SDA agar segera mungkin melakukan pengurusan, mengingat pemerintah sudah memberikan kemudahan dalam proses pengurusan izin," tutupnya.
Editor : Odi Siregar
