Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Roedy Fahrizal, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan para guru untuk mengajar modul baru ini.
"Kami sedang mempersiapkan materi pembelajaran dan kesiapan guru. Harapannya, kurikulum ini dapat diintegrasikan dengan baik sehingga siswa tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga terlibat langsung dalam rehabilitasi mangrove," ujar Roedy.
Modul edukasi yang diluncurkan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka dengan tema "Hidup Bijak Bersama Mangrove." Modul ini dirancang untuk membantu guru menyampaikan materi pelestarian mangrove, mulai dari pengenalan ekosistem hingga langkah konkret yang dapat dilakukan siswa untuk menjaga lingkungan.
Sebelum peluncuran kurikulum ini, para guru di Sumut telah mengikuti pelatihan dan pembekalan materi, termasuk praktik langsung di Batubara Mangrove Park, Kabupaten Batubara. Selain belajar tentang biofisik ekosistem mangrove, para guru juga diajak mengkaji aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Diharapkan dengan dukungan para guru sebagai fasilitator, siswa akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya mangrove.
Editor : Ismail
Artikel Terkait