DELISERDANG, iNewsMedan.id - Konflik agraria di Selambo kembali memakan korban jiwa. Dua orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan kelompok penggarap dan pihak yang mengklaim kepemilikan lahan.
Peristiwa ini mengungkap akar masalah yang mendalam terkait perebutan lahan produktif di kawasan tersebut.
Bentrokan antara dua kelompok massa terjadi di areal lahan garapan ini terjadi Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatra Utara (Sumut) pada Selasa dini hari tadi.
Akibat bentrokan di lokasi yang masuk dalam wilayah hukum Polres Medan Tembung itu, dua orang dilaporkan tewas. Keduanya adalah Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27).
Saat tengah berjaga malam di posko sederhana yang baru dibangun di lahan garapan, Bungaran, Adam, dan sejumlah warga lainnya tiba-tiba disergap oleh ratusan orang bersenjata tajam dan api. Serangan mendadak itu terjadi tanpa peringatan, menghancurkan kedamaian malam di kawasan tersebut.
Diduga kuat, serangan tersebut dilakukan oleh sindikat kejahatan yang terdiri dari geng motor dan preman bayaran, atas perintah kelompok mafia tanah.
Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul membenarkan adanya bentrokan tersebut. Namun ia belum dapat memastikan kelompok mana saja yang terlibat dalam bentrokan itu, maupun motif yang memicu bentrokan tersebut.
"Iya benar, ada dua orang meninggal dunia akibat bentrokan. Satu meninggal di lokasi dan satu lagi di rumah sakit. Ada sejumlah orang juga yang dibawa ke rumah sakit. Ini kita masih melakukan penyelidikan awal atas insiden bentrokan tersebut," kata Kompol Jhonson, Selasa (22/10/2024).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait