“Masyarakat harus merasa dilibatkan dalam proses kampanye. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan dialog terbuka, forum diskusi, atau kegiatan yang memungkinkan pemilih untuk bertanya langsung kepada calon,” terangnya.
Tentunya masyarakat menginginkan transparansi dan akuntabilitas dari para Cakada. Hal ini, kata Arianda, menunjukkan bahwa pemilih tidak hanya mencari pemimpin yang memiliki visi yang baik, tetapi juga yang mampu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka.
“Calon kepala daerah yang mampu menjalin komunikasi dua arah dengan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan dukungan,” imbuhnya.
Arianda juga mengingatkan bahwa selama masa kampanye, banyak informasi yang beredar, termasuk berita hoaks. Oleh karena itu, Cakada harus proaktif dalam memberikan klarifikasi dan menjelaskan program-program mereka secara langsung kepada masyarakat.
“Memberikan informasi yang akurat dan transparan dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap calon yang bersangkutan,” jelasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait