Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang ekspansif.
"Dengan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin dan Federal Reserve sebesar 50 basis poin pada September 2024, ada harapan peningkatan aliran modal asing ke Indonesia, yang akan memperbaiki likuiditas dan mendukung percepatan pertumbuhan," jelas Andry.
Melihat kondisi saat ini, Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,06% pada akhir 2024, dan diproyeksikan meningkat menjadi 5,18% pada 2025. Penunjangnya, beberapa sektor ekonomi yang terkait mobilitas, seperti perhotelan, restoran, transportasi, dan jasa hiburan, menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan perubahan gaya hidup pasca-pandemi.
Peningkatan ini terutama didorong oleh konsumsi dari kelompok usia muda, yang saat ini menjadi pendorong utama pertumbuhan di sektor jasa. Pada saat yang sama, sektor manufaktur yang terkait dengan hilirisasi, seperti industri logam dasar, juga terus mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Editor : Ismail
Artikel Terkait