Kenali Penyebab Mengapa Susah Bangun untuk Shalat Subuh

Vitrianda Hilba Siregar
esulitan bangun shalat subuh merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik fisik maupun spiritual. Foto: Istimewa

 MEDAN, iNewsMedan.id - Kesulitan bangun shalat subuh merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik fisik maupun spiritual.

Faktor fisik seperti pola tidur yang buruk, kurangnya istirahat, dan kondisi kesehatan yang tidak prima dapat menjadi penyebab.

Sementara itu, faktor spiritual seperti lemahnya iman, kebiasaan bermaksiat, dan kurangnya motivasi juga berperan penting. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang komprehensif, baik dari segi fisik maupun spiritual. Bisa juga faktor maksiat yang sering dilakukan dan belum bertaubat

Jika berat dan susah bangun mungkin faktor kebiasaan atau ada maksiat yang dilakukan sehingga susah melakukan ibadah shalat subuh.

Bisa sering begadang Atau dan karena ada kemaksiatan yang baru-baru dilakukan terus-menerus tanpa istigfar sehingga badan susah melakukan ketaatan, dan hati berat untuk dibawa beribadah. Sehingga yang sebelumnya kita bangun ketika adzan berkumandang, sekarang hati mulai keras dan telinga sudah tidak peka lagi dengan suara adzan, badanpun berat dibawa untuk menjawab panggilan masjid.

Ustaz Raehanul Bahraen menjelaskan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ:  كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

”Sesungguhnya seorang mukmin, jika melakukan satu perbuatan dosa, maka ditorehkan di hatinya satu titik hitam. Jika ia bertaubat, berhenti dan minta ampun, maka hatinya akan dibuat mengkilat (lagi). Jika semakin sering berbuat dosa, maka titik-titik itu akan bertambah sampai menutupi hatinya.Itulah” raan” yang disebutkan Allah ta’ala,

“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah” raan” yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an”.[6]

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network