PSSI Respons soal Aksi Brutal Suporter usai Final Liga 1: Kami Harap Polisi Melakukan Tindakan Tegas
JAKARTA, iNewsMedan.id - PSSI meminta polisi menangkap oknum suporter yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat usai babak final liga 1 2023-2024 lalu.
Persib Bandung baru saja menjuarai Liga 1 2023-2024. Titel tersebut dipastikan setelah Marc Klok dkk mengalahkan Madura United dengan agregat 6-1 setelah menang dengan skor 3-1 dalam Leg II babak final champion series yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, pada Jumat, 31 Juli 2024.
Sayangnya, akhir musim Liga 1 ini dicemari oleh beberapa ulah suporter yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya terjadi di Surabaya pada 31 Mei kemarin.
Oknum suporter itu melakukan pelemparan batu ke arah gerbong Kereta Api Pasundan jurusan Bandung, Surabaya, di sekitar Stasiun Gubeng, Surabaya. Keributan terjadi di beberapa titik karena melakukan penangkapan kepada sejumlah suporter Persib.
Lalu, pada hari ini, Sabtu (1/6/2024), oknum suporter juga berulah dengan melakukan perusakan terhadap salah satu kendaraan pribadi milik masyarakat di tengah selebrasi kemenangan Pangeran Biru -julukan Persib- di Kota Bandung. Aksi brutal tersebut bahkan terekam oleh kamera handphone milik korban sehingga viral di media sosial.
Melihat kejadian miris itu Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga meminta polisi menindak tegas oknum suporter yang bertindak anarkis dan merugikan masyarakat. Sebab Tindakan itu sudah masuk ranah kriminal.
“Menyikapi adanya tindakan-tindakan masyarakat yang mengatasnamakan suporter dan melakukan tindakan anarkis di luar stadion dan mengganggu masyarakat bahkan transportasi publik, kami berharap supaya polisi melakukan tindakan tegas,” kata Arya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (1/6/2024).
“Dan kalau sudah mengarah ke tindak kriminal maka sudah perlu dilakukan proses hukum supaya ada efek jera juga terhadap masyarakat yang mengatasnamakan suporter ini."
“Karena kami melihat tindakan-tindakan di luar stadion yang mengganggu masyarakat, melakukan pelemparan, baik itu kepada kendaraan masyarakat maupun trasnportasi publik seperti kereta api dan sebagainya itu sudah tindakan kriminal, jadi perlu tindakan keras juga kami harapkan dari aparat kepada mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut, Arya berpesan kepada para kelompok suporter tim-tim sepak bola yang ada di Indonesia agar tak bertindak sembarangan.
“Harapan kami juga semoga ke depannya para kelompok suporter untuk hati-hati dalam melangkah karena banyak saat ini masyarakat yang mengatasnamakan suporter, padahal mereka bukanlah suporter,” pungkas Arya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait