LAGUBOTI, iNewsMedan.id - Institut Teknologi Del menginisiasi kerja sama riset dan pengembangan dalam eksplorasi aspek Geophysical dan Geotechnical (G&G) Kawasan Danau Toba (KDT), dengan perusahaan teknologi multinasional di bidang survey dan pemetaan kebumian yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kerja sama riset ini didesain dengan objektif untuk melakukan survey dan pemetaan Kawasan Danau Toba, berbasiskan teknologi termutakhir, yaitu ocean & subsea robotic dan artificial intelligence.
Sebagai langkah awal kerja sama, dilakukan penandatanganan MOU (Memorandum of Understanding) di Kampus Institut Teknologi Del, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada (9/3/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Sinaga, Wakil Rektor I, Dr. Johannes Sianipar, Wakil Rektor III, Humasak Simanjuntak, Dekan Fakultas Informatika dan Teknik Elektro, Indra Tambunan, Ph.D., beserta tim dari Hidrokinetik Technologies Sdn. Bhd. (HTSB) dari Kuala Lumpur dan Jakarta.
Pada kesempatan itu, Chief Technical Officer (CTO) dari Hidrokinetik, Mirza Hamza, menyampaikan pentingnya sebuah kolaborasi intens dan menyeluruh antara dunia industri dan dunia akademik dalam menghasilkan pengembangan teknologi yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan juga memiliki nilai dari sisi komersial.
“Belajar dari success story (keberhasilan) dari yang telah kami lakukan selama 7 tahun terakhir bekerja sama dengan beberapa universitas di Malaysia untuk pengembangan teknologi ocean & subsea robotic dan artificial intelligence (AI), kami melihat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar untuk di-explore dan ditekuni bersama," ujar Mirza di sela-sela pertemuan penandatanganan MOU.
"Terlebih lagi, IT Del selaku perguruan tinggi teknologi yang secara geografis terletak di tepi danau vulkanis terbesar di dunia, memiliki Danau Toba sebagai ‘laboratorium’ yang sangat besar untuk pengembangan teknologi eksplorasi kemaritiman ini," sambung Mirza.
Sementara itu, Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Sinaga, menimpali bahwa kerja sama seperti ini tentu sangat bermanfaat bukan hanya untuk kepentingan dunia industri dan akademisi saja, namun juga membantu memberikan generasi muda yang merupakan fresh graduate, untuk mendapatkan pengalaman berharga yang bermanfaat untuk pengembangan karier setelah lulus dari perguruan tinggi.
Dalam kesempatan ini, Dosen dan inisiator kerja sama riset, Niko Simamora, menyampaikan bahwa sebagai destinasi wisata Superprioritas di Indonesia, stakeholders KDT berkewajiban secara moral untuk menyediakan sebuah studi ilmiah mendalam tentang aspek-aspek kebumian yang sampai saat ini masih belum terungkap.
"Dengan data yang relatif minim, KDT secara teoritis diklaim sebagai danau vulkanis terbesar di dunia yang terbentuk setelah letusan Gunung Toba 75.000 tahun silam. Bisa kita bayangkan, jika sebuah studi mendalam terkait aspek Geophysical & Geotechnical, Meterologi, dan Oseanografi dapat dilakukan bersama mitra yang berkompeten dan memiliki teknologi kebumian ini. Akan banyak sekali data dan informasi yang bisa dijadikan rujukan untuk mengakselerasi pengembangan KDT,” ungkap Niko.
Setelah acara penanda-tanganan MOU riset bersama, Hidrokinetik juga berkesempatan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa IT Del, dengan tema: “Future of Ocean Mapping & Exploration Technology: Robotics and AI Utilization.”
Kuliah umum ini dibuka dengan paparan dari pemateri kuliah umum, Mirza Hamza, yang menjelaskan bahwa teknologi eksplorasi dunia maritim tidak lagi berpaku kepada metodologi konvensional. Penggunaan robot dan artificial intelligence (AI) dengan berbagai variannya telah mulai dilakukan untuk mengeksplorasi dan memetakan lautan di seluruh dunia.
Lebih lanjut, Mirza juga menambahkan bahwa Hidrokinetik berkomitmen total untuk mengalokasikan peralatan ocean & subsea robotic ke IT Del, untuk melaksanakan riset bersama eksplorasi bawah air Kawasan Danau Toba.
Beberapa sensor dan peralatan yang akan dikirimkan ke Danau Toba dalam waktu dekat untuk riset bersama ini adalah meliputi: Single dan Multibeam Echosounder (pendeteksi kedalaman dan kolom air dari kedalaman 0 sampai maksimal 700 meter), Sub-bottom Profiler (pendeteksi lapisan-lapisan tanah di bawah dasar danau), Side Scan Sonar (pendeteksi rupa sedimen permukaan dasar danau), MRU (pendeteksi pergerakan), Tide Gauge (pendeteksi pasang dan surut muka air danau), Sound Velocity Profile (pendeteksi kecepatan arus dan temperatur air), dan robot wahana survey dan pemetaan otonomi (Unmanned Survey Vehicle).
“Riset bersama dengan menggunakan semua sensor canggih yang berbasiskan teknologi robotic dan AI ini akan sangat menarik karena untuk pertama kalinya, dengan skala yang masif, kita akan memperoleh data-data berharga tentang apa yang sebenarnya berada di bawah air Danau Toba yang sangat indah ini," jelas Mirza.
"Jangan terkejut jika nantinya, dalam perjalanan riset yang berkelanjutan ini, kita mungkin saja akan menemukan objek-objek bawah air yang tidak pernah dideteksi sebelumnya, seperti bangkai-bangkai kapal yang pernah tenggelam di Danau Toba yang bisa jadi telah berusia puluhan sampai ratusan tahun silam, jenis sedimen tanah yang ada di dasar maupun di bawah permukaan dasar danau, bahkan mungkin juga kita dapat menemukan adanya jejak-jejak peradaban di masa lampau," sambung Mirza.
Paparan ini disambut sangat baik oleh civitas akademik IT Del yang mengikuti acara kuliah umum ini. Antusiasme kemudian memuncak ketika di akhir sesi kuliah umum ini, Yanes David Sidabutar, selaku Direktur dari PT Hidrokinetik Indo Pacific yang merangkap sebagai Moderator acara, memberikan kesempatan kepada lima orang mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti program internship (magang) di beberapa project Hidrokinetik Technologies di seluruh kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, dan juga menawarkan kesempatan kepada mahasiswa/mahasiswi terpilih yang akan didampingi oleh beberapa dosen, untuk berkunjung langsung ke pusat pengembangan teknologi ocean & subsea robotic di Kuala Lumpur, Malaysia.
Diharapkan, dengan program kunjungan, program internship (magang), dan riset bersama ini, IT Del dan Hidrokinetik Technologies, bisa terus berkolaborasi mengembangkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan terkini dan menjawab tantangan di masa mendatang.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait