TOBA, iNewsMedan.id - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) berhasil meningkatkan produktivitas lahan di kawasan Toba Caldera Resort melalui pengembangan Sibisa Hideaway Camp yang mencatatkan tingkat hunian (okupansi) positif sejak beroperasi Oktober 2025.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi optimalisasi aset negara yang sebelumnya tidak produktif menjadi produk pariwisata bernilai tambah. Pada bulan pertama operasionalnya, unit glamping di kawasan tersebut mencatat tingkat hunian hingga 80 persen setiap akhir pekan.
Direktur BPODT yang membawahi bidang investasi, Raja Malem Tarigan, menjelaskan bahwa skema glamping dipilih karena sifatnya yang adaptif terhadap tren pasar saat ini.
“Sibisa Hideaway Camp adalah contoh bagaimana aset lahan BPODT dapat dioptimalkan menjadi produk wisata yang cepat dibangun, adaptif terhadap tren pasar, dan memiliki tingkat pengembalian yang sehat. Skema glamping memungkinkan pemanfaatan lahan secara efisien tanpa eksploitasi berlebihan terhadap lingkungan,” ujar Raja.
Meskipun sempat terdampak bencana alam di wilayah Sumatera Utara pada akhir November, BPODT memproyeksikan kunjungan akan kembali melonjak menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026. Menurut Raja, konsep ini merupakan solusi investasi yang lebih rasional dibandingkan pembangunan hotel permanen di seluruh titik lahan.
“Tidak semua aset harus dikembangkan dalam bentuk hotel permanen. Glamping menjadi solusi antara—lebih cepat, lebih fleksibel, dan sesuai dengan karakter lanskap Danau Toba. Ini adalah pendekatan investasi yang rasional sekaligus berkelanjutan,” jelasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
