Maknai Hari Kemerdekaan, Edy Rahmayadi Tekankan Kolaborasi dan Peningkatan SDM Kunci Kemajuan Bangsa
Sebagai orang nomor satu di Pemprov Sumut, Edy Rahmayadi banyak mendapatkan masukan dari para veteran pejuang untuk membangun Sumut lebih baik dan bermatrabat.
Pengalaman dan pengetahuan mereka, bagi Edy akan sangat membantu dalam membangun daerah tempat dia dibesarkan
Edy melihat, kedepan tantangan yang dihadapi generasi penerus bangsa akan lebih sulit. Bukan hanya ancaman dari luar, tetapi para generasi muda juga akan menghadapi ancaman dari dalam negeri sendiri.
Ia pun menjelaskan, Singapura yang merdeka 9 Agustus 1965, atau 20 tahun setelah Indonesia merdeka, bisa menjadi negara yang kemajuannya sangat pesat. Begitu juga Malaysia yang merdeka 31 Agustus 1957, atau 12 tahun setelah Indoensia merdeka serta India yang merdeka 15 Agustus 1947, atau 2 tahun setelah Indonesia merdeka.
“Kenapa kita tidak bisa melampaui mereka. Secara Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, khususnya Sumut, tidak kalah dengan negara-negara tersebut, bahkan melebihi negara tersebut. Tetapi, secara Sumber Daya Manusia (SDM) menurutnya, masih kalah,” ujar Edy Rahmayadi.
“SDM semakin ke sini, kita semakin tertinggal. Padahal kita pernah jauh unggul di atas mereka. Karena itu tugas kita saat ini mempersiapkan SDM yang unggul untuk memimpin negeri ini,” tandas Edy Rahmayadi.
Mantan Pangkostrad ini pun menyampaikan, sangat pentingnya peran guru pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar, selain sosial dan kesehatan.
“Kualitas negara ditentukan oleh SDM-nya, bukan sumber daya alamnya. Masalah pendidikan dan kesehatan adalah prioritas dasar pembentukan SDM. Singapura, mereka punya sumber daya manusia yang mumpuni dengan keterbatasan sumber daya alam, mereka bisa lebih maju,” tegas pria yang akrab disapa ayah itu.
Di sejumlah negara yang dianggap maju, lanjut Edy keberadaan guru sangat sentral. Ia pun berkisah, ketika Hirosima dibom yang dilakukan oleh negara Jepang adalah mengumpulkan guru-gurunya.
“Mereka mengumpulkan guru-guru untuk apa? Membentuk SDM yang unggul dan berkualitas supaya bisa membangun negaranya kembali menjadi negara seperti yang saat ini. Inilah andil dari guru, bisa membentuk SDM yang unggul dan berkualitas,” pungkas Edy.
Editor : Ismail
Artikel Terkait