Keputusan itu ternyata diambil tanpa pengetahuan TB Simatupang selaku KSAP (Kepala Staf Angkatan Perang). Dalam suatu pertemuan, TB Simatupang bahkan dengan tegas mengetuk pintu di hadapan Soekarno, karena merasa kecewa atas campur tangan Soekarno dalam urusan internal tentara.
Peristiwa ini jelas membuat pemimpin negara tersebut merasa sangat marah. Dampak dari konflik antara TB Simatupang dan Soekarno mencapai puncaknya pada 17 Oktober 1952. Simatupang akhirnya diberhentikan dari jabatannya sebagai KSAP. Ia dibiarkan tanpa jabatan dan hanya memiliki posisi sebagai penasihat Menteri Pertahanan hingga ia pensiun dengan cepat.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan gelar pahlawan nasional kepada TB Simatupang pada 2013 lalu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait