MEDAN, iNewsMedan.id – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan mengatakan, Presiden Soekarno saat berkunjung ke Amerika Serikat, pernah menolak pengusaha-pengusaha tambang yang sangat ingin mengeruk kekayaan alam di tanah Papua yang dulu dikenal sebagai Irian Barat. Hal itu salah satu bentuk prinsip Soekarno yang tidak ingin kekayaan alam di tanah air dirusak oleh asing melalui usaha pertambangan.
“Apa kata Bung Karno ketika dijumpai pengusaha-pengusaha tambang? ‘Saya tidak akan berikan alam kami dikeruk sebelum rakyat meraih pendidikan tinggi, hingga bisa mengelola kekayaan alam sendiri’.,” ujar Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Setialah Kepada Sumbermu, Kekuatan Rakyat Sebagai Api Perjuangan, yang diselenggarakan di Aula Bung Karno, Universitas Satya Terra Bhinneka, Jl Sunggal, Gang Bakul, Medan, Senin (9/6).
Ada dua hal yang sedang dipertahankan dan diperjuangkan Bung Karno dalam penolakan tersebut yakni melindungi alam Indonesia dari kerusakan dan memperjuangkan kedaulatan rakyat atas kekayaan alamnya. Agar kekayaan sumber daya alam dapat dikelola langsung oleh bangsa sendiri yang sudah berpendidikan tinggi, berilmu dengan lebih memperhatikan dampak lingkungan dan hasil yang diperoleh sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Seperti diketahui, Presiden Soekarno pernah mengeluarkan Keppres No 476 tahun 1961 terkait perusahaan tambang asing yang sudah ada di tanah air yang diwajibkan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri terlebih dulu serta bagi hasil 60% untuk pemerintah dan 40% perusahaan yang mengelola.
Pemikiran-pemikiran Bung Karno yang termaktub dalam dasar negara yakni Pancasila, adalah landasan berpikir yang harus melekat di jiwa seluruh pemimpin bangsa dalam mengambil kebijakan. Apalagi saat ini rakyat Indonesia sedang resah akibat pembukaan izin tambang di daerah kawasan wisata terindah dunia yakni Raja Ampat.
Untuk itulah lanjut Sofyan Tan, Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno diawali dengan keterlibatan mahasiswa. Karena mahasiswa adalah pemuda harapan bangsa yang suatu saat diandalkan untuk membawa perubahan. “Setialah pada sumber mu. Kita adalah rakyat yang senantiasa menjaga api perjuangan,” tegas Anggota Komisi X DPR RI itu.
Editor : Ismail
Artikel Terkait