Perlu disebutkan bahwa jalan setapak terpanjang di dunia tidak hanya dibedakan dari panjangnya, tetapi juga dari desainnya yang menjaga kelestarian lingkungan.
Itu diterangi oleh tiang lampu berteknologi tinggi, dan lampu sorot (LED) yang sangat terang.
Pada saat yang sama biayanya rendah dibandingkan dengan penerangan biasa, dan juga dicirikan oleh emisi gas yang rendah agar tidak merusak lingkungan.
Untuk mengurangi suhu di cuaca panas bagi jamaah, dipasang tiang kabut air di sekitar jalan setapak.
Ini selain stasiun marmer (mashrabiyas) untuk air minum, dan pemasangan payung untuk melindunginya dari sinar matahari.
Mengurangi suhu di trotoar juga termasuk melapisi aspal yang mengurangi panas, bahkan di jalan menuju fasilitas Jamarat. Pelapisan akan berkontribusi untuk mengurangi suhu dari 20 menjadi 15 derajat Celcius.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait