Gunawan menuturkan, masih segar ingatan kita bagaimana keluhan petani seiring dengan kenaikan harga pupuk yang menjulang tinggi, bahkan ada yang naik sampai 3 kali lipat. Bahkan, belum lekang bagaimana petani mengeluh sulit untuk mendapatkan pupuk karena ada kelangkaan. Jadi memang apa yang bisa diharapkan jika biaya input produksi mengalami kenaikan?, selain penurunan produksi tanaman pangan itu sendiri.
Selain itu, belakangan ini Bulog juga diamanahkan untuk menyerap beras dengan ketentuan HPP beras di angka Rp9.950 per kilogram.
"Artinya memang pada dasarnya harga beras akan tetap naik. Karena kenaikan biaya input produksi harus dibarengi dengan kenaikan harga jual, untuk menyeimbangkan neraca keuangan petani kita," ujar Gunawan.
Jadi ini konsekuensi logis dari struktur modal tanaman pangan (beras) kita belakangan ini. Dan konsumen tidak akan bisa berbuat banyak selain menerima kenaikan harga tersebut. Harapan harga beras terjangkau hanya bisa dilakukan jika pemerintah bisa menjual beras impor di pasar dengan harga yang lebih miring.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait