Perilaku Babirusa
Babirusa kerap hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya meskipun bersifat penyendiri. Hewan yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Babi rusa betina bisa melahirkan satu sampai dua ekor bayi babirusa saat sekali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Sebelum mencari makanan sendiri di hutan bebas, bayi babi rusa itu akan disusui selama satu bulan.
Babirusa juga terkenal dengan rahang dan gigi yang cukup kuat. Macam-macam perilaku babi rusa yang tercatat pada beberapa wilayah konservasi adalah berbaring saat tidur, berjalan sambil meletakkan hidungnya ke tanah untuk mencari makan disertai dengan suara-suara dengkuran kecil, berkubang di lumpur atau air, dan saat kawin.
Salah satu hewan langka
Perburuan babirusa yang kerap dilakukan penduduk setempat membuat populasi mereka cukup terancam. Pasalnya, mereka kerap dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4.000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.
Sejak 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES. Namun, masih sering dijumpai perdagangan daging babi rusa di daerah Sulawesi Utara. Karena itu, pusat penelitian dan pengembangan biologi LIPI bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat beserta Departemen Kehutanan dan Universitas Sam Ratulangi mengadakan program perlindungan terhadap hewan langka ini.
Perlindungan tersebut meliputi pengawasan habitat babi rusa dan membuat taman perlindungan babi rusa di atas tanah seluas 800 hektare. Babi rusa itu diberikan perlindungan penuh di bawah hukum Indonesia pada 1931. Spesies telah disertakan pada Appendix I CITES sejak 1982, meskipun perdagangan internasional, spesies ini sempat tidak dianggap menjadi isu penting.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Fakta Menarik Babi Paling Langka di Dunia, Punya Tanduk dan Hanya Ada di Indonesia
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait