Terakhir, untuk layanan ibadah haji selanjutnya, pemerintah Indonesia dapat menambah keterlibatan perempuan sebagai tenaga petugas penyelenggaraan ibadah haji dan petugas pendukung.
"Sehingga jika jemaah membutuhkan konsultasi ibadah fiqih perempuan tidak canggung jika ada petugas perempuan yang proporsional jumlahnya," ujarnya.
Walaupun begitu, Arif mengapresiasi adanya pelayanan dan bimbingan yang memuaskan pada tahun ini. “Hal ini banyak disampaikan oleh para jemaah haji bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan seperti layanan bus shalawat,” ujarnya.
Peningkatan perbaikan itu berupa operasional bus shalawat untuk antar-jemput salat 5 waktu jemaah haji ke Masjidil Haram, fasilitas tenda di Arafah dan Mina yang sudah layak, persediaan katering yang melimpah dan fasilitas hotel yang sangat memuaskan.
Selain itu, dia juga mengapresiasi adanya pelayanan tenaga fasilitator bimbingan ibadah yang mumpuni, inisiasi klinik satelit di beberapa penginapan, serta layanan kesehatan yang cepat tanggap dengan adanya Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Alhamdulillah bisa tercukupi bahkan terpenuhi, tidak ada kekurangan,” kata dia.
Editor : Ismail
Artikel Terkait