DELISERDANG, iNews.id - Ketua Umum DPP Partai Demokrat mengaku terkejut terhadap upah guru honorer yang hanya menerima Rp300 ribu per bulan di Sumatera Utara, maupun di Indonesia.
Hal itu didengar langsung oleh AHY dari seorang guru honorer bernama Intan saat acara Dialog Kerakyatan di Jalan Pusaka, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (13/5/2022) lalu.
Intan pun menceritakan itu sambil menangis dihadapan anak bungsu dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Mungkin banyak guru-guru honorer di sini seperti saya. Untuk mencari keadilan dengan gaji Rp 300 ribu per bulan pak," jelas Intan.
Intan menegaskan bahwa profesi sebagai guru bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun, upah yang diterima masih belum sejahtera.
"Tapi, kami cuma mendapatkan gaji Rp 300 ribu. Kami meminta keadilan kepada bapak AHY," ungkapnya.
Selain itu, Intan juga turut membandingkan pemerintahan periode sebelumnya dan sekarang . Di mana, pemerintahan SBY, para guru di tanah air sangat diperhatikan kesejahteraannya.
"Dulu zaman bapak SBY guru di hormati, guru disejahterakan. Sekarang guru diabaikan," jelas Intan sembari mengusap air matanya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, AHY mengatakan di masa kepemimpinan Presiden SBY, guru-guru di Indonesia sangat diperhatikan kesejahteraannya.
"Saya benar-benar terharu, saya empati terhadap nasib guru honorer. Diminta untuk mencerdaskan anak bangsa. tapi, tidak diperhatikan kehidupan dan masa depannya," jelas AHY di hadapan Intan dan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut AHY, Intan hanya mewakili dari komunitas guru-guru honorer yang mungkin mendapatkan upah yang sama atau malah sebaliknya.
"Ibu intan ini, mewakili komunitas guru-guru honorer. Sangat tidak adil, ketika ada profesi yang mulia. Emang guru dibilang pahlawan tanpa tanda jasa. Jangan berarti tidak diperhatikan kesejahteraannya," kata AHY disambut tepuk tangan.
AHY mengungkapkan, tanpa ada guru yang mengabdikan diri ke negara. Tak ada generasi penerus bangsa. Ia pun mengaku prihatin masih ada guru mendapatkan gaji senilai Rp10 ribu per harinya. Dengan total gaji diterima sebesar Rp 300 ribu per bulan.
"Kita tanya gajinya, Rp 300 ribu per bulan. Dapat apa satu bulan itu," tanya AHY.
AHY menyebutkan, saat SBY memimpin bangsa ini, guru sangat diperhatikan kesejahteraannya. Dengan itu, Pemerintah SBY mengangkat 1 juta lebih guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Jadi, benar-benar diperhatikan kesejahteraannya. Ibu intan, kami tidak banyak berjanji. Tapi, yakin lah buktinya jelas. Dulu profesi guru diperhatikan kesejahteraannya," ungkap AHY.
Editor : Odi Siregar