get app
inews
Aa Read Next : Rayakan HUT Pertama, RS Regina Maris Medan Gelar Kegiatan Sosial Hingga Edukasi Kesehatan

Sering Makan Gorengan Memiliki Risiko Penyakit Diabetes Hingga Kanker, Ini Ulasannya

Selasa, 10 Mei 2022 | 20:00 WIB
header img
Risiko terlalu sering makan gorengan (Foto: Inst wis hassan)

Gorengan merupakan makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Namun, di balik kenikmatan itu ternyata memberikan efek samping bagi kesehatan tubuh. 

Efek samping ini tentunya ditimbulkan dari penggunaan minyak dan cara pengolahannya itu sendiri yang melibatkan minyak bersuhu tinggi. 

Lalu apa saja risiko terlalu sering makan gorengan bagi kesehatan? Merangkum Healthline dan Webmd ini ulasan singkatnya. 

1. Meningkatkan risiko penyakit 

Beberapa penelitian pada orang dewasa menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis. Umumnya, makan banyak gorengan terkait dengan risiko lebih besar terkena penyakit mulai dari diabetes tipe 2, jantung hingga obesitas karena gorengan mengandung lemak trans tinggi, yang berhubungan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas. 

Dikutip dari Webmd, Leah Cahill, PhD, asisten profesor di Universitas Dalhousie menyebutkan, risiko ini muncul karena proses penggorengan itu sendiri. "Makanan yang digoreng bisa mempengaruhi risiko penyakit, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Proses menggoreng mengubah kualitas dan meningkatkan kandungan kalori makanan,” ujar Leah. 

2. Memicu penyakit jantung 

Dua studi penelitian menunjukkan kalau semakin sering orang mengonsumsi gorengan, semakin besar juga risiko terkena penyakit jantung. Sebab, mengonsumsi makanan yang digoreng bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, rendahnya kolesterol baik (HDL), hingga obesitas yang mana ini semua faktor pemicu seseorang terkena penyakit jantung. 

3. Obesitas 

Makanan yang digoreng mengandung lebih tinggi kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Secara otomatis, jika dimakan banyak maka asupan kalori yang masuk ke tubuh juga menjadi tinggi. Tak hanya itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa lemak trans dalam makanan yang digoreng berpengaruh dalam penambahan berat badan, karena lemak trans ini bisa mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Maka tak heran, saat makan gorengan, kita merasa tidak cukup hanya makan satu saja bukan? 

4. Risiko kanker 

Risiko penyakit ini muncul dari hubungan antara akrilamida, yakni bahan kimia yang terbentuk dalam makanan yang dimasak pada suhu tinggi, seperti makanan yang digoreng dan dipanggang. 

Dalam suatu studi penelitian pada hewan, akrilamida inilah yang bisa menyebabkan penyakit kanker, karena saat makanan dimasak dengan panas yang sangat tinggi, asam amino, asparagin di dalam makanan bereaksi dengan gula untuk menghasilkan akrilamida. 

“Semakin gelap warna gorengannya, semakin banyak juga akrilamidanya," kata Leah yang juga anggota Komite Penasihat Makanan FDA. 

5. Diabetes 

Penyakit yang punya julukan silent killer ini juga masuk jadi efek samping dari terlalu sering makan gorengan. Beberapa studi penelitian mendapati makan gorengan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, hasil studi observasional besar memperlihatkan orang-orang yang mengonsumsi 4 sampai 6 porsi gorengan per minggu itu 39 persen lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut