MEDAN, iNewsMedan.id - Memasuki tahun emasnya yang ke-50, Tropicana Slim sebagai brand kepercayaan masyarakat Indonesia untuk mendukung gaya hidup sehat, khususnya dalam menjaga asupan gula, garam, dan lemak, kembali menggelar kampanye tahunan bertajuk #Hands4Diabetes, dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia pada 14 November lalu.
Berkolaborasi dengan RSCM-FK UI (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), #Hands4Diabetes tahun ini mengangkat tema “Jaga Kualitas Hidup Diabetesi” untuk mengajak dan merangkul seluruh masyarakat, baik para diabetesi maupun yang sehat, untuk bersama-sama menjaga kualitas hidup dengan menjalankan pola hidup sehat.
“Selama 50 tahun, Tropicana Slim terus berinovasi menghadirkan rangkaian produk yang bisa mendukung gaya hidup sehat masyarakat, dengan rasa yang tetap enak. Produk kami dirancang khusus agar aman bagi diabetesi maupun mereka yang ingin menjaga kesehatan. Tropicana Slim juga melakukan berbagai inisiatif dan program untuk mendukung dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, termasuk melalui kampanye #Hands4Diabetes ini," ujar Brand Manager Tropicana Slim, Noviana Halim, Kamis (14/11/2024).
“Program kampanye #Hands4Diabetes diselenggarakan di 41 kota di seluruh Indonesia dan melibatkan berbagai komunitas dan organisasi kesehatan, dengan rangkaian acara meliputi fun walk, senam sehat, edukasi kesehatan bersama dokter, hingga pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendukung deteksi dini diabetes,” tambah Noviana.
Data Survey Kesehatan Indonesia 2023 mengungkapkan, penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes, menyumbang hingga 72 % dari total kematian di Indonesia. Selain itu, adanya peningkatan prevalensi diabetes antara tahun 2018 hingga 2023 semakin mempertegas pentingnya langkah preventif dan upaya deteksi dini.
Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD selaku Staff Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM menyampaikan bahwa data International Diabetes Federation pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga dalam jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis.
"Kondisi ini memperparah krisis kesehatan karena diabetes merupakan ‘ibu’ dari berbagai penyakit komplikasi lainnya yang tidak dapat disembuhkan, terlebih lagi diabetes kini kerap menyerang kelompok usia yang lebih muda. Masyarakat harus segera menyadari pentingnya deteksi dini dan upaya menjalankan pola hidup sehat sedini mungkin," ucapnya.
Menyikapi kebiasaan konsumsi gula yang tinggi di Indonesia, Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD menggarisbawahi bahwa untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal, World Health Organization (WHO) merekomendasikan batas harian konsumsi gula sebesar 25 gram atau setara dengan dua sendok makan.
Editor : Odi Siregar