"Selain itu para dokter anak juga sudah membuat protap untuk penanganannya mulai dari screening sampai tindakan. Kemudian karena kasus hepatitis akut ini ada membutuhkan transplantasi hati, maka RS Adam Malik juga sudah membentuk tim, dan sore ini kita rapat membahas itu," jelasnya.
Oleh karena itu, sambung dia, bila ada masyarakat yang anaknya memiliki ciri-ciri diare, mual, muntah, demam serta badan dan mata kuning agar cepat dibawa ke Fasilitas Kesehatan. "Supaya (penanganan) jangan sampai terlambat," ucapnya.
Untuk pencegahan, Ismail kembali mengingatkan agar menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) disertai memakan makanan yang matang dan minum air yang telah direbus mendidih. Kendati begitu, Ismail menegaskan jika sejauh ini status KLB hepatitis akut di Sumut masih belum ditetapkan.
"Kita belum ada KLB, yang ada (sudah) KLB itu di luar negeri dan Jakarta," tuturnya.
Menurut Ismail, karena telah terbiasa bertahun-tahun dengan pandemi Covid-19, dalam menghadapi hepatitis akut misterius ini diyakininya akan lebih ringan.
"Hanya saja selain protokol kesehatan ada tambahan memasak makanan yang matang," pungkasnya.
Editor : Ismail