Sosialisasi Empat Pilar di Medan: Konstitusi Jamin, Anak Miskin Tak Boleh Putus Kuliah Karena Biaya
Hal serupa disampaikan Rudi Simarmata, warga Kecamatan Medan Helvetia. Dengan suara bergetar, ia menyebut Sofyan Tan sebagai sosok yang memberi harapan bagi keluarganya.
“Bagi kami, Bapak seperti malaikat. Karena Bapak, kami punya kesempatan menyekolahkan anak kami sampai kuliah,” ujarnya.
Kesaksian menyentuh juga datang dari Br. Manalu, orang tua dari Prety br. Siagian, mahasiswa Program Studi PGSD. Ia mengaku sebagai seorang janda dengan enam orang anak dan bekerja sebagai tulang botot, dirinya nyaris putus asa ketika anaknya hendak melanjutkan kuliah.
“Saat anak mau kuliah, saya benar-benar tidak sanggup. Tapi Tuhan kirimkan jalan lewat program beasiswa,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Riama Tamba, orang tua dari Jeremia, mahasiswa PGSD asal Bandar Setia, Kabupaten Deli Serdang, mengungkapkan bahwa bantuan pendidikan tersebut menjadi titik balik bagi masa depan keluarganya.
Hadir dalam acara Rektor UNIKA Santo Thomas Medan Prof. Dr. Maidin Gultom, SH.,M.Hum, Wakil Rektor III Ir. Charles Sitindaon, MT, serta mahasiswa dan orangtua mahasiswa.
Editor : Ismail