Bencana Sumut: 86 Kejadian, 24 Tewas, Longsor dan Banjir Landa 11 Wilayah
MEDAN, iNewsMedan.id - Sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangkaian bencana hidrometeorologi, meliputi tanah longsor dan banjir, yang melanda 11 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) sejak 24 hingga 26 November 2025. Selain korban jiwa, bencana yang dipicu curah hujan ekstrem ini juga menyebabkan 43 orang luka-luka dan 5 warga lainnya masih dalam pencarian.
Berdasarkan laporan terbaru dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, tercatat total 86 kejadian bencana dalam kurun waktu tiga hari tersebut, yang terdiri atas 59 tanah longsor, 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 puting beliung. Daerah dengan dampak terparah meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Tengah.
Total korban terdampak mencapai 72 orang. Rinciannya adalah 24 orang meninggal dunia, 37 luka ringan, 6 luka berat, dan 5 orang masih dalam pencarian.
Kabupaten Tapanuli Selatan mencatat 20 kejadian dengan 49 korban terdampak, dan saat ini tim gabungan masih mencari satu warga yang hilang. Sementara itu, Kota Sibolga menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, mencatat 12 korban meninggal dunia, sehingga Tim SAR gabungan masih terus menyisir area longsor yang dinilai berpotensi longsor susulan.
Polda Sumut menganalisis bahwa rentetan bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi hampir tanpa jeda selama beberapa hari terakhir. Di beberapa titik banjir, ketinggian air masih mencapai 1 meter. Potensi longsor susulan juga dilaporkan di sejumlah daerah perbukitan, seperti Tapanuli Utara, Humbahas, Pakpak Bharat, dan Mandailing Natal.
Dalam upaya penanganan darurat, Polda Sumut telah mengerahkan total 492 personel ke berbagai titik bencana. Personel tersebut terdiri dari 352 personel Satuan Brigade Mobil (Satbrimob), 121 personel Direktorat Samapta, 11 personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes), serta 8 personel Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bid TIK).
Editor : Jafar Sembiring