Tuntut TPL Ditutup, Warga Adat dan Mahasiswa Gereduk Kantor Bobby Nasution
Massa juga mendesak untuk bertemu langsung dengan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Namun, hingga berita ini diturunkan, Bobby Nasution tak kunjung menemui pengunjuk rasa.
"Kami menuntut Gubernur Sumut Bobby Nasution menemui kami. Kantor Gubernur yang kau duduki bukan dibangun TPL, tetapi dibangun dari pajak masyarakat. Kami datang ke sini bukan untuk main-main, tetapi kami menuntut agar PT TPL ditutup," tegas Roki.
Ia menambahkan, sejak beroperasi di kawasan Danau Toba, PT TPL telah banyak mencari keuntungan. Sementara itu, banyak masyarakat yang menjadi korban dan bahkan meninggal dunia saat berupaya mempertahankan tanah mereka.
Gerakan ini, lanjut Roki, merupakan kesadaran kolektif dari para korban PT TPL yang tertindas. Oleh karena itu, massa meminta komitmen Gubernur Sumut Bobby Nasution untuk membela hak-hak masyarakat adat.
"Sangat miris melihat etika politik Gubernur Sumut di saat masyarakat adat mengalami kekerasan, justru Gubernur Sumut tak mau menemui kita. Kita ingin menguji keberpihakan gubernur terhadap korban TPL," pungkasnya.
Editor : Jafar Sembiring