DPR Soroti Diskriminasi Kampus Swasta, Anggaran Jauh di Bawah PTN

“Kalau masalahnya anggaran, BAN PT hanya dapat Rp48,2 miliar untuk akreditasi 1.730 program studi, sementara satu kunjungan saja bisa Rp27 juta. Perlu keseimbangan seperti Lembaga Akreditasi Mandiri yang punya dukungan dana lebih besar,” katanya.
Ia pun menyoroti peran inspektorat yang dianggap salah kaprah ketika meminta pembukuan kampus swasta. “PTS tidak pernah ambil uang negara tapi disuruh buka pembukuan. Itu aneh dan cari-cari masalah. Untungnya sudah dihentikan,” tegasnya.
Menjawab kritik tersebut, Mendiktisaintek Prof Brian Yuliarto PhD menegaskan pihaknya tidak membeda-bedakan PTN dan PTS. Terkait usulan BOPTS, ia menyebut akan membahasnya dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. “Kami berharap bisa direalisasikan seperti halnya dana BOS,” ujarnya.
Soal KIP Kuliah non-eksakta, Brian mengakui perlunya evaluasi. “Kami tidak ingin ada penurunan. Memang rata-ratanya sama, tapi kami akan kaji lagi agar tidak ada yang merasa dirugikan,” katanya.
Terkait BAN PT dan inspektorat, Brian mengakui masih ada pola pikir keliru yang perlu dibenahi. “Saya pernah merasakan sendiri, kalau akreditasi dari lembaga asing justru terasa membantu, bukan menakutkan. Nah, ini yang harus diperbaiki di dalam negeri agar mindset-nya tidak mengintimidasi kampus,” ungkapnya.
Editor : Ismail