get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJamsostek Tingkatkan Peserta Jaminan Sosial Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah

Dukung MBG, BPJamsostek dan BGN Lindungi Ratusan Ribu Pekerja di Ekosistem Program

Selasa, 22 April 2025 | 17:45 WIB
header img
Dukung MBG, BPJamsostek dan BGN Lindungi Ratusan Ribu Pekerja di Ekosistem Program. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Sebagai wujud dukungan terhadap program strategis pemerintah, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin sinergi untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam ekosistem program Pemenuhan Gizi Nasional atau yang dikenal dengan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kesepakatan resmi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dan Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Senin 21 April 2025 di Plaza BPJamsostek Jakarta.

Program MBG, selain bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemenuhan gizi generasi penerus bangsa, juga berpotensi besar dalam menyerap jutaan tenaga kerja di Indonesia.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengapresiasi langkah strategis BGN dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan layanan dan perlindungan maksimal kepada seluruh pekerja yang terlibat. 

"Kami mengapresiasi kepada Pak Dadan Hindrayana dan tim di Badan Gizi Nasional atas inisiatif hari ini, dan ini kita sama-sama mensukseskan program yang sangat baik, program strategis dan kami tentu saja siap mendukung program ini," ujar Anggoro.

Ia menambahkan bahwa upaya ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo dalam Inpres 8/2025 terkait pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. 

"Ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik karena banyak sekali pekerjaan yang terlibat di SPPG dan semua pekerja itu wajib dilindungi oleh negara. Wujud negara hadir adalah mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan," imbuhnya.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa saat ini sudah terdapat 1.083 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN, jumlah ini diprediksi akan terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja. 

"Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami membayar preminya untuk mereka, sehingga semua yang terlibat di dalam program makan bergizi, secara sosial terlindungi. Tadi Pak Dirut mengatakan 'Kerja Keras Bebas Cemas'. Jadi ini kan kerja keras yang luar biasa, menyiapkan makanan untuk penerima manfaat, anak-anak masa depan kita, tetapi mereka tidak boleh cemas ketika bekerja keras," kata Dadan.

Ke depan, sasaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan akan diperluas hingga menjangkau para pekerja di dalam rantai pasok program MBG, termasuk petani, peternak, dan pihak terkait lainnya. 

"Ke depan perlu dilakukan kolaborasi untuk meningkatkan literasi dan kesadaran menyeluruh bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem Badan Gizi Nasional, termasuk petani, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya," terang Anggoro.

Anggoro meyakini sinergi ini akan mempercepat tercapainya universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Saat ini, dari 104,9 juta pekerja yang memenuhi syarat, masih terdapat sekitar 61 persen yang belum terlindungi, didominasi oleh pekerja rentan. 

"Melalui momentum ini, kami menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh Kementerian Lembaga, dan juga pemerintah daerah dalam menjalankan Inpres 8 tahun 2025 guna menekan angka kemiskinan ekstrem dengan mewujudkan pekerja Indonesia yang sejahtera," tutup Anggoro.

Kepala BPJamsostek Cabang Medan Kota, Jefri Iswanto, menyambut baik sinergi ini dan menyatakan kesiapan pihaknya di daerah untuk berkoordinasi dan memastikan seluruh ekosistem dalam program MBG terlindungi jaminan sosialnya. 

"Kami di daerah juga akan berkoordinasi perihal ini, dan kami sangat mendukung keberlangsungan program pemerintah, sejalan dengan itu setiap ekosistem dalam program MBG juga harus dipastikan perlindungan Jaminan Sosialnya, karena risiko pekerjaan juga ada pada Mereka, agar program ini optimal berjalan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat secara luas," ungkap Jefri.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut