get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Makanan Khas Medan Terpopuler, Nomor 4 Sering Jadi Oleh-Oleh

Keripik Sambal Nyonya, Cita Rasa Otentik Cabe Asli, Tanpa MSG dan Pewarna

Senin, 21 April 2025 | 14:13 WIB
header img
Keripik sambal nyonya. (Foto: Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Berawal dari usaha keluarga yang telah dirintis sejak tahun 1991 dengan olahan ubi yang disajikan menjadi makanan gurih dan lezat. Keripik Sambal Nyonya kini hadir dengan sentuhan baru yang memanjakan lidah masyarakat Indonesia. Dua varian rasa, original dan pedas, menjadi andalan produk ini.

Keripik renyah ini terbuat dari bahan singkong pilihan, dikemas dalam kemasan merah menyala yang memikat mata. Kini, melalui pemasaran lokal dan online, Keripik Sambal Nyonya sudah dikenal baik sebagai cemilan khas Medan.

Adalah Syaiful Akbar Nasution, sosok di balik kelanjutan usaha ini. Ia melihat peluang untuk mengembangkan usaha keluarganya di tengah persaingan industri makanan ringan. Pada tahun 2017, ia menemukan ide untuk memadukan keripik singkong dengan sambal. Dari situlah lahir Keripik Sambal Nyonya yang kita kenal hari ini dengan cita rasa renyah, dan menggoda.

UMKM berbasis di Kota Medan ini tak hanya dikenal karena rasa, tapi juga karena komitmennya terhadap kualitas dan kesehatan. “Lezat dan sehat,” menjadi konsep utama yang dipegang teguh oleh Syaiful. Produk ini menggunakan 100 persen cabe asli tanpa bahan pengawet, tanpa MSG, dan tanpa pewarna buatan. “Warna dan rasanya asli,” ujar Syaiful Pada Senin (21/4/2025).

Harga yang ditawarkan cukup bersahabat. Sebungkus keripik dibanderol Rp15 ribu, sementara untuk pembelian kiloan, varian pedas dijual Rp60 ribu per kilogram, dan varian original Rp40 ribu per kilogram. Dalam sehari, produksi keripik bisa menghabiskan 30 sampai 50 kilogram ubi, yang kualitasnya dijaga dengan ketat.

“Kita memiliki banyak reseller. Ini menguatkan kami untuk tetap menjaga kualitas,” jelas Syaiful.

Mengikuti perkembangan zaman, Syaiful pun memanfaatkan digitalisasi. Ia tidak hanya memasarkan secara konvensional, tetapi juga aktif di berbagai platform online. Media sosial digunakan sebagai etalase digital, sementara layanan pembelian disediakan melalui Instagram dan WhatsApp. Keripik Sambal Nyonya juga telah masuk ke dalam e-katalog lokal Medan, membuka lebih banyak peluang untuk menjangkau konsumen.

“Bisa juga langsung ke tempat usaha kami di Jalan Selamat Ujung, Nomor 192, Lingkungan 9, Sitirejo III, Medan Amplas,” tambahnya.

Keseriusan dalam menjaga mutu dan adaptasi digital membuahkan hasil. Keripik Sambal Nyonya terpilih sebagai salah satu UMKM asal Medan yang ikut serta dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Di acara yang berlangsung di ICE BSD City itu, transaksi difasilitasi dengan mesin EDC dan QRIS BRI, menjadikan proses jual beli lebih praktis.

BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menampilkan beragam produk unggulan dari para pelaku UMKM yang sangat beragam, mulai dari batik, tenun, aksesori, produk kecantikan, hingga makanan khas Indonesia. 

BRI UMKM EXPO(RT) 2025 resmi ditutup pada 2 Februari 2025 setelah berlangsung selama empat hari. Acara ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 63 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebanyak 50 ribu pengunjung. Selain itu, selama tiga hari pelaksanaan, transaksi yang terjadi selama acara mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar selama empat hari pelaksanaan acara.

Dari sisi business matching, komitmen kesepakatan yang berhasil direalisasikan mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, melebihi target awal sebesar USD 89,4 juta. Hal ini menunjukkan UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan, keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang bisnis bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. 

“Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung, pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam 4 hari,” jelasnya.

Selain itu, 506 registered buyers dari 34 negara turut bergabung dalam acara ini, mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut