Ironi Makan Bergizi Gratis: Nakes Dairi yang Dipecat Tak Bisa Lagi Beri Makan Anak

Septi mengaku siap menerima gaji berapapun, asalkan tetap memiliki penghasilan untuk dibawa pulang ke rumah. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan yang selama ini menjadi sumber penghidupannya.
"Janganlah kami dilepaskan. Kami rela berkorban untuk Indonesia. Gaji berapapun kami terima selama ini," terangnya.
Septi juga menceritakan pengalamannya selama 1 tahun bekerja di Puskesmas Bunturaja. Ia mengaku telah banyak membantu persalinan masyarakat yang akan melahirkan. Ia bahkan mempersilakan para pejabat untuk mengunjungi Desa Juma Sulok untuk melihat langsung bagaimana ia memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.
"Bisa bapak-bapak kunjungi Desa Juma Sulok, bagaimana pelayanan saya di sana. Berapa tingkat kelahiran yang sudah kami tangani, dan tingkat kesehatan di Desa Juma Sulok," bebernya.
Editor : Jafar Sembiring