Lebih lanjut, Asdhie menjelaskan bahwa dokter yang menangani RSS mengakui adanya kesalahan prosedur saat operasi. Sebuah pembuluh darah penting (faskulan) terpotong saat tindakan medis dilakukan. Akibatnya, aliran darah ke tangan kanan Raja Salman terhambat dan menyebabkan jaringan membusuk.
"Pihak rumah sakit sempat menawarkan operasi kedua untuk memperbaiki kesalahan mereka. Namun, keluarga korban menolak karena khawatir akan terjadi komplikasi yang lebih serius," ujar Asdhie.
Kasus ini tentunya menimbulkan kekecewaan mendalam bagi keluarga korban. Mereka berharap pihak berwajib dapat mengusut tuntas kasus malpraktik ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada pihak rumah sakit yang bertanggung jawab.
"Keluarga korban menilai bahwa pihak rumah sakit telah lalai dalam memberikan pelayanan medis dan meminta pertanggungjawaban atas kejadian ini," tandas Asdhie.
Editor : Odi Siregar