Hasrul Benny juga menyoroti dugaan keterlibatan geng motor dalam peristiwa tersebut. "Meskipun ada informasi mengenai geng motor, saya lebih cenderung melihat ini sebagai tindakan kriminal yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin menguasai lahan," jelasnya.
Pemerintah diharapkan dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik agraria ini. Koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan BPN sangat diperlukan untuk menciptakan solusi jangka panjang dan mencegah terjadinya bentrokan serupa di masa mendatang.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Selasa dini hari di Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang. Dua korban, Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27), dilaporkan tewas setelah disergap oleh ratusan orang bersenjata tajam dan api saat mereka berjaga di posko sederhana yang baru dibangun di lahan tersebut.
Menurut informasi, serangan yang terjadi secara mendadak ini diduga kuat dilakukan oleh sindikat kejahatan yang melibatkan preman bayaran, dengan arahan dari kelompok mafia tanah.
Editor : Jafar Sembiring