get app
inews
Aa Text
Read Next : Ibnu Umar Menangis Ketika Keadilan dan Kemanusiaan Bertemu, Mengapa?

Kematian Begitu Dekat daripada Tali Sandalnya, Bermohon Diri kepada Allah Agar Husnul Khotimah

Jum'at, 06 September 2024 | 17:02 WIB
header img
Sedangkan kematian begitu dekat daripada tali sandalnya. Foto: Freepik

MEDAN, iNewsMedan.id - Kematian dalam Islam dipandang sebagai suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia. Ini adalah bagian dari siklus kehidupan dan kematian yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Kematian dalam Islam memiliki makna yang sangat dalam dan luas, tidak hanya sekedar berakhirnya kehidupan duniawi, tetapi juga menjadi awal dari kehidupan yang kekal di akhirat.

Ustaz Abu Hanan As-Suhaily Liqo menerjemahkan dari Kitab  Al Bab Al Maftuh (2/179) menyampaikan, ”Sesungguhnya dunia ini semuanya pasti akan berlalu, dan segala sesuatu yang ada didalamnya , sungguh itu hanyalah sebuah pelajaran.

Jika kamu melihat kepada matahari, dia akan keluar di pagi hari kemudian menghilang di sore hari dan sirna, dan demikianlah keberadaan manusia di dunia dia keluar (dari perut ibunya) kemudian menghilang (mati).

Jika kamu melihat kepada bulan demikian pula, dia akan muncul di awal bulan sebagai bulan sabit kecil, kemudian terus berkembang dan membesar hingga apabila telah sempurna, maka mulailah dia menyusut sampai  kembali seperti pelepah kurma yang telah layu.

Demikian pula apabila kita melihat bulan demi bulan maka kamu  akan dapati setiap orang akan dapat melihat bulan yang akan datang melihat dari kejauhan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut