WASHINGTON,iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bakal mengubah Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi "seorang paria" di panggung dunia sebagai pembalasan atas invasi Moskow ke Ukraina.
Dia menyebut sanksi yang menurutnya akan merugikan Rusia karena memulai perang tanpa provokasi, tanpa pembenaran, tanpa keharusan.
"Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan merugikan Rusia - secara ekonomi dan strategis," kata Biden dalam pidatonya dari Gedung Putih. "Kami akan memastikan bahwa Putin akan menjadi paria di panggung internasional," imbuhnya seperti dilansir dari USA Today, Jumat (25/2/2022).
Biden dengan tegas mengutuk invasi tersebut, menyebutnya sebagai serangan "rencana" yang akan menyebabkan penderitaan manusia yang meluas.
Dikatakan oleh Biden bahwa Putin telah merencanakan serangan itu selama berbulan-bulan, menolak "semua upaya itikad baik" oleh para pemimpin dunia untuk menyelesaikan krisis tanpa pertumpahan darah.
"Putin adalah agresornya," katanya. "Putin memilih perang ini," serunya. Biden mengumumkan sanksi putaran kedua terhadap Rusia, termasuk larangan beberapa ekspor utama AS ke negara itu. Dia tidak merinci ekspor mana yang akan dilarang, tetapi pejabat pemerintah mengatakan bahwa pemutusan pasokan semikonduktor Rusia sedang dipertimbangkan.
Itu berarti kemampuan Rusia untuk mendapatkan komponen berteknologi tinggi akan sangat dibatasi karena hampir semua semikonduktor dirancang dengan perangkat lunak dan suku cadang AS. Dampaknya dapat meluas ke peralatan mesin, smartphone, konsol game, tablet, dan televisi. “Kami sengaja merancang sanksi ini untuk memaksimalkan dampak jangka panjang terhadap Rusia dan meminimalkan dampak pada Amerika Serikat dan sekutu kami,” kata Biden.
Biden mengatakan dia juga mengizinkan kemampuan pasukan AS tambahan untuk dikerahkan ke Jerman sebagai bagian dari tanggapan NATO untuk meningkatkan pasukan di sayap timur aliansi militer itu. Biden mengatakan penghapusan Rusia dari sistem keuangan SWIFT internasional masih ada di meja tetapi sekutu Eropa telah menolak langkah itu.
Sistem keuangan SWIFT memindahkan uang antar bank di seluruh dunia. Menghapus Rusia akan memblokir Moskow dari sebagian besar transaksi keuangan internasional, termasuk keuntungan dari produksi minyak dan gas yang merupakan sumber kehidupan ekonomi Rusia. Baca juga: Serangan Udara Rusia Hancurkan 74 Target Infrastruktur Militer Ukraina Sementara Eropa belum siap untuk mengeluarkan Rusia dari SWIFT, sanksi yang mereka sepakati untuk dijatuhkan melebihi apa pun yang pernah dilakukan, kata Biden. "Itu adalah sanksi yang sangat besar," ucapnya.
Putin melancarkan serangan militer pada Kamis pagi, setelah ketegangan selama berbulan-bulan. Sekitar 190.000 tentara Rusia telah mengepung Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan AS serta negara-negara barat lainnya telah meningkatkan bala bantuan di sisi timur NATO.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta