3. Jimmy Carter vs Ronald Reagan (1980)
Presiden Jimmy Carter dan penantangnya dari Partai Republik, Ronald Reagan, berjabat tangan saat mereka saling menyapa sebelum debat di panggung Music Hall di Cleveland, Ohio. (Bettmann—Arsip Bettmann)
Presiden Jimmy Carter dan penantangnya dari Partai Republik, Ronald Reagan, berjabat tangan saat mereka saling menyapa sebelum debat di panggung Music Hall di Cleveland, Ohio. Bettmann—Arsip Bettmann
Meskipun Carter adalah kandidat yang kurang dikenal pada tahun 1976, ia memainkan peran yang berlawanan pada pemilu tahun 1980, kata McKinney.
“Kami menganggap Ronald Reagan sebagai Presiden yang hebat dan terkenal. Saat itu, dia menjabat sebagai gubernur California. Dia membutuhkan paparan. Dia mendapat satu debat melawan Jimmy Carter; dia melakukan pekerjaan luar biasa dalam debat itu,” kata McKinney.
Pasangan ini menghadapi satu perdebatan. Sementara Carter membumbui retorikanya dengan fakta dan kebijakan, Reagan membalas dengan satu kalimat, termasuk “Apakah keadaan Anda lebih baik dibandingkan empat tahun lalu?” dan “Ini dia lagi.”
Reagan menang, sebagian karena dia memahami dasar perdebatan tersebut. Meskipun Carter tampil sebagai orang yang “tidak memiliki humor”, Reagan memikat penonton.
“Para kandidat harus ingat bahwa ini adalah debat kampanye yang disiarkan di televisi. Ini bukanlah upaya masyarakat yang memperdebatkan perguruan tinggi, dalam hal siapa yang akan menang – belum tentu siapa yang memiliki bukti paling banyak, siapa yang bisa mengutip statistik paling banyak,” jelas McKinney. Sebaliknya, seorang kandidat harus “menyajikan narasi yang menarik kepada rakyat Amerika mengenai siapa mereka.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta