LANGKAT, iNewsMedan.id - Viral video yang memperlihatkan seorang siswi SMA dibully anak polisi dan keponakan DPRD Langkat. Aksi perundungan ini terjadi di dalam ruang kelas SMAN 1 Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dalam video viral berdurasi 25 detik, terlihat siswi SMA berbaju pramuka itu mengalami perundungan oleh beberapa teman sekelasnya di ruangan kelas. Ternyata pelaku merupakan anak polisi dan juga keponakan anggota DPRD Langkat.
Korban dan pelaku sama-sama siswi kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Para pelaku terlihat berkali-kali menarik jilbab korban hingga bagian rambutnya terlihat. Mereka pun sambil mengejek korban dengan kata-kata kurang pantas.
Selain itu,para pelaku juga sempat memegangi tubuh korban termasuk payudara korban. Ketika korban tengah memperbaiki jilbabnya, seorang pelaku malah kembali menarik jilbab korban. Aksi itu dilakukan berkali-kali.
Sementara itu, korban tampak tak memberikan perlawanan sama sekali. Ia hanya tampak kesal mendapat perundungan di kelas namun tidak ada yang melerai.
Saat perundungan terjadi, salah seorang pelaku sengaja merekamnya lalu mengunggahnya ke media sosial. Akibatnya, video itu pun viral dan sudah terdengar ke telinga pihak kepala sekolah.
Mengetahui kasus perundungan ini sudah sampai ke pihak sekolah, para pelaku bullying mengunggah video permintaan maaf. Mereka menyebut aksi dalam video bukanlah perundungan atau bully, melainkan hanya candaan semata.
"Assalamu'alaikum wr wb. Dengan ini kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial.
Video tersebut merupakan candaan saja dan tidk bermaksud membully teman saya. Dengan ini kami mohon maaf kepada teman saya, kepada bapak kepala sekolah, bapak atau ibu guru dinas pendidikan, dan terkhusus orang tau kami," tutur para pelaku, termasuk anak polisi dan keponakan DPRD Langkat.
Selain itu, para pelaku juga berjanji tidak akan mengulangi aksi perundungan lagi.
"Dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi lagi Mulai hari ini dan seterusnya. Demikian klarifikasi ini dibuat atas dasar kesadaran. Kami minta maaf atas sebesar-sebesarnya," pungkasnya.
Setelah meminta maaf, para pelaku kemudian berjabatan tangan dan memeluk korban.
Editor : Hikmatul Uyun