Menurutnya, kedua korban sehari-hari tinggal bersama suaminya bernama Anton berkisar usia 40 tahun. Namun saat kejadian itu sang suami dari pengakuan tetangganya tengah berada di Probolinggo, daerah asalnya.
"Suaminya ini kerja di bengkel di Tlogomas, suaminya sepekan di Probolinggo. Kalau korban Mujiati ini aslinya Ngantang, Kabupaten Malang, di sini ngontrak sudah tiga tahunan. Tapi selama tiga tahun di sini sama warga tetangga juga baik-baik hubungannya," katanya.
Toyyib menambahkan, tak ada aktivitas mencurigakan dan pertengkaran antara keduanya. Hanya saja, anak korban sempat dibawa oleh suaminya ke Probolinggo, sebelum kembali dijemput oleh ibunya hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumah.
"Kemungkinan suaminya pergi kesal, tapi nggak tahu permasalahannya apa, ditambah akhirnya dengar punya utang sekalian," katanya.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJatim.id dengan judul Kronologi Penemuan Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan di Malang, Pintu Terkunci dari Dalam
Editor : Odi Siregar