MALANG, iNewsMedan.id - Kasus ibu bunuh sang anak lalu mengakhiri hidup dengan cara gantung diri terjadi di Dusun Karangan, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sang anak Aqila (3) ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh bersimbah darah di dalam kamar. Sedangkan sang ibu, Mujiati tewas tergantung di dapur.
Peristiwa tragis itu terungkap setelah tetangga curiga mendengar teriakan korban Aqila. Sementara kondiri rumah tertutup rapat, terkunci dari dalam.
"Kecurigaan mulai jam setengah 6 pagi. Biasanya (korban) nangis, tapi tadi dilihat sepi. Pak Jumardi manggil saya pulang kerja dari pasar terus ke rumah. Saya cek memang dikunci dari dalam," kata Ketua RT setempat, Ahmad Toyyib Fadillah.
Dia lantas mencoba mencongkel jendela sebelah kiri rumah milik Mujiati. Namun karena ia dan beberapa warga lainnya tak bisa masuk karena celah sempit, dia meminta seorang anak untuk masuk ke dalam kamar.
"Saya minta anak kecil Riko yang badannya kecil, masuk untuk melihat. Saya bilangin kalau ada apa-apa langsung kembali. Masuk, dia menjerit, katanya, Aqila bersimpah darah. Saya dan warga bingung, mau masuk lewat mana. Akhirnya saya minta dia nyongkel sebelah kiri. Pak RW saya suruh masuk," katanya.
Ketika masuk dia dan beberapa warga melihat bagaimana kondisi anak Mujiati tergeletak bersimpah darah di kamar. Sedangkan beberapa meter, ditemukan di bagian dapur rumah dengan posisi tergantung.
"Bu Mujinya juga motong nadi. Perkiraan dia manjat lewat kulkas. Di sana ada kulkas, kemungkinan naiknya dari situ," ujarnya.
Menurutnya, kedua korban sehari-hari tinggal bersama suaminya bernama Anton berkisar usia 40 tahun. Namun saat kejadian itu sang suami dari pengakuan tetangganya tengah berada di Probolinggo, daerah asalnya.
"Suaminya ini kerja di bengkel di Tlogomas, suaminya sepekan di Probolinggo. Kalau korban Mujiati ini aslinya Ngantang, Kabupaten Malang, di sini ngontrak sudah tiga tahunan. Tapi selama tiga tahun di sini sama warga tetangga juga baik-baik hubungannya," katanya.
Toyyib menambahkan, tak ada aktivitas mencurigakan dan pertengkaran antara keduanya. Hanya saja, anak korban sempat dibawa oleh suaminya ke Probolinggo, sebelum kembali dijemput oleh ibunya hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumah.
"Kemungkinan suaminya pergi kesal, tapi nggak tahu permasalahannya apa, ditambah akhirnya dengar punya utang sekalian," katanya.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJatim.id dengan judul Kronologi Penemuan Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan di Malang, Pintu Terkunci dari Dalam
Editor : Odi Siregar