Sebagai salah satu gerbang Sumatera Utara, lanjut H Waris, Kota Tanjung Balai harus berbenah dan memperindah kota agar tampak selalu bersih. “ Misi ini tidaklah mudah, namun jika bersama-sama kita pasti bisa seperti semboyan “Berlayar Satujuan Batambat Satangkahan” yang artinya seia sekata dalam mencapai tujuan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tanjung Balai, H Waris Tholib menyempatkan berbincang dengan masyarakat yang bermukim di pinggir sungai untuk menyampaikan pesan agar tidak membuang sampah di sungai.
“Peran masyarakat sangat penting dalam memelihara lingkungan, terutama tidak membuang sampah di sungai," harapnya.
Penggiat lingkungan, Alex Al Zuhri mengapresiasi Wali Kota Tanjung Balai, H Waris Tholib, menurutnya, gerakan ini menjadi tradisi yang baik. "Sebagai pimpinan, beliau berupaya melayani dan memberikan contoh kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan, agar menjadi penyadartahuan kepada warga Kota Tanjung Balai untuk tidak membuang sampah sembarangan," ungkapnya.
Tanjung Balai memiliki luas wilayah 60, 52 km persegi dengan jumlah penduduk 172.233 jiwa pada tahun 2019. Sungai Silau merupakan sungai terbesar kedua setelah sungai Asahan dan memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat yang dilaluinya.
Meski bermuara di Kota Tanjung Balai, namun sungai besar yang airnya berwarna kuning kecoklatan ini berasal dari salah satu pengunungan Bukit Barisan. Sementara, sungai Asahan merupakan sungai terpanjang di Sumatera Utara yang hulunya dari Danau Toba.
Editor : Odi Siregar