get app
inews
Aa
Read Next : Warga Satu Kampung di Karawang Kecanduan Narkoba, Ribuan Butir Pil Disita

Keunikan Kampung Salapan di Karawang, Dihuni 9 Kepala Keluarga dan Mayoritas Petani

Jum'at, 07 April 2023 | 11:00 WIB
header img
Keunikan Kampung Salapan di Karawang, Dihuni 9 Kepala Keluarga dan Mayoritas Petani. (Foto: YouTube)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Terdapat sebuah kampung unik di Karawang yang menarik untuk dikunjungi. Di mana, penghuni kampung ini tak lebih dari 27 orang dan sembilan kepala keluarga (kk).

Ya, perlu diketahui, Indonesia memiliki banyak keunikan dan ciri khas dari masing-masing daerah. Karena keunikannya ini membuat Indonesia mudah diingat. Termasuk Kampung Salapan di Karawang yang akan membuat siapa saja penasaran.

Kampung yang dihuni oleh sedikit keluarga memang ada beberapa di Indonesia. Seperti Kampung Pitu yang ada di Yogyakarta mirip dengan Kampung Salapan.

Sebenarnya kampung unik satu ini tidak secara spesifik terletak di Karawang, hanya letaknya saja yang dekat. Kampung Salapan (sembilan) berada di Desa Gempol Kecamatan Banyusari. Dari pusat Kota Karawang, menempuh jarak 31 kilometer dan terletak di tengah persawahan, juga terpisahkan dari kampung-kampung lainnya.

Penasaran seperti apa keunikan dari Kampung Salapan di Karawang ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (6/4/2023). 

Kampung Unik di Karawang

Pada awal mulanya, Kampung ini bernama Babakan, dan pernah jadi tempat pembuatan genteng batu bata. Namun sejak 2010, penyebutan nama kampung ini berubah menjadi Kampung Salapan. Kampung Salapan dalam bahasa Indonesia diartikan juga kampung Sembilan. Namun, ada pula yang menyebutkan berubahnya nama kampung ini adalah setelah ditemukannya batu merah dengan ukuran besar, di sekitar area persawahan. Di mana hasil penelitian mengungkapkan jika batu tersebut diduga peninggalan abad ke-3.

Berbeda dengan kampung-kampung pada umumnya, sesuai dengan namanya Kampung Salapan hanya terdiri dari 9 bangunan rumah, dan tak ditinggali lebih dari 27 orang. Masyarakat di kampung ini percaya untuk menjaga permukiman mereka tetap dalam jumlah kecil. Warga memercayai jika ada penambahan kepala keluarga, maka keluarga baru tersebut akan mendapatkan musibah sehingga dipastikan akan keluar dari kampung.

Editor : Odi Siregar

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut