JAKARTA, iNewsMedan.id - Terdapat deretan negara yang tak ada di peta. Salah satunya Sikkim, negara yang diperkirakan pernah berdiri di tahun 1948.
Penyebabnya pun beragam. Ada negara yang hilang dari peta karena bubar atau runtuh. Ada juga karena perubahan pemerintahan atau pendudukan bangsa lain.
Selain itu, ada juga yang hilang karena berganti nama atau bergabung atau terpisah menjadi entitas baru. Atau bahkan negara tersebut belum juga diakui sebagai sebuah negara oleh bangsa lain di dunia.
Berikut sejumlah negara yang tak ada di dalam peta:
1. Uni Soviet
Uni Soviet merupakan federasi beberapa negara berpaham sosialis-komunisme yang sudah berdiri sejak 1922. Secara resmi negara Uni Soviet bernama Republic Socialist Soviet (RSS).
Mengutip Bloomberg, Uni Soviet secara resmi runtuh pada 25 Desember 1991. Negara ini memiliki luas 8.649.500 mil dan menjadikan negara Soviet sebagai negara terluas di dunia saat itu.
Uni Soviet runtuh dan dinyatakan bubar pada 26 Desember 1991. Setelah runtuh, Uni Soviet terpecah menjadi sebanyak 15 negara yang menyatakan status merdeka.
2. Kosovo
Kosovo telah mendeklarasikan kemerdekaan setelah lepas dari Serbia pada 2008. Kemerdekaannya telah diakui oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat.
Sayangnya, hingga saat ini Serbia dan Rusia masih belum juga mengakui kemerdekaanya.
3. Tibet
Awalnya, Tibet merupakan sebuah negara berdaulat sejak 1913. Namun wilayah itu diambil alih oleh China pada 1951.
Tibet sempat memberontak. Namun hal tersebut malah menyebabkan pengambilan secara paksa wilayah negaranya oleh China.
Kini, Tibet bukan lagi sebuah negara melainkan hanya sebuah wilayah yang masuk dalam pemerintahan China.
4. Sikkim
Sikkim awalnya merupakan negara yang terletak di Pegunungan Himalaya. Negara ini diperkirakan pernah berdiri 1948.
Pemimpin negara ini merupakan seorang Raja-Imam Buddha yang dikenal sebagai Chogyal.
Namun pada 1973, di negara ini terjadi konflik hingga akhirnya monarki digulingkan 1975. Di tahun yang sama, negara ini mengeluarkan referendum yang memutuskan Sikkim untuk bergabung menjadi negara bagian di India.
Editor : Odi Siregar